Selainbeberapa orang yang memilih untuk menolak dan membatasi diri, ada pula yang mendukung homoseksual. "Saya orangnya open, karena bukan kehendak atau maunya dia," terang seorang pria yang memilih untuk mendukung mereka yang mengalami homoseksual. Tentu saja hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi gereja. 80 FOLLOW untuk mengikuti artikel-artikel mencerahkan Follow Us IslamLib – Dalam Quran tidak ada satu pun ayat yang secara eksplisit menolak lesbian, gay, biseksual, dan transgender LGBT. Pun sebaliknya, tidak ada ayat yang secara terang benderang menerimanya. Karena itu setiap orang berhak untuk menggali makna yang lebih relevan dan humanis tentang persoalan yang kerap menuai pro dan kontra ini. Tulisan ini akan mengurai ayat-ayat Quran yang kerap dipahami sebagai “dalil larangan LGBT”, dan menawarkan ayat yang dapat dijadikan “dalil diterimanya LGBT” dalam Islam. Pendapat yang menolak LGBT semuanya berdasarkan pada ayat-ayat yang menceritakan tentang kisah nabi Luth, seperti dalam QS. Al-A’raf 80-81. Pesan yang hendak disampaikan dalam kisah ini bukan sebagai larangan LGBT, tapi sebagai “cerita penghibur” untuk menguatkan mental Nabi Muhammad dalam berdakwah yang ditolak masyarakat golongan Quraisy. Pesan demikian dapat ditangkap apabila ayat tersebut kita baca secara utuh, yakni dengan memperhatikan konteks historisnya sabab an-nuzûl, dan hubungannya dengan ayat sebelum dan sesudahnya munâsabah baina al-âyi. Ayat tersebut diturunkan di Makkah pada saat dakwah nabi ditolak, terutama oleh para pembesar suku Quraisy. Karena itu, melalui serangkaian ayat sebelum dan sesudahnya yang berisi tentang kisah para rasul yang mengalami penolakan dari umatnya, Nabi dimotivasi untuk tidak patah semangat dalam berdakwah menegakkan Hak Asasi Manusia dan membela kaum lemah yang termarginalkan mustadl’afîn sebagaimana para pendahulunya. Baca QS. Al-A’râf 34-186. Pemahaman ini dibuktikan juga dengan penyebutan kata “Luth” dalam Quran yang diungkapkan sebanyak 27 kali, semuanya muncul dalam narasi kisah perjuangan seorang rasul yang ditolak umatnya. Lihat dalam QS. Hûd 70, 74, 77, 81, 89, QS. Al-Hijr 59, 61, QS. Al-Hajj 43, QS. Asy-Syu’arâ` 160, 161, 167, QS. An-Naml 56, QS. Al-Ankabût 26, QS. Shâd 13, QS. Qâf 13, QS. Al-Qamar 33, 34, QS. At-Tahrîm 10, QS. Al-An’âm 86, QS. Al-A’râf 80, QS. Al-Anbiyâ` 71, 74, QS. An-Naml 54, QS. Al-Ankabût 28, 32, 33, QS. Ash-Shâffât 133. LGBT dalam Quran justru mendapatkan tempatnya jika kita menyadari bahwa keragaman orientasi seksual bagian dari sesuatu yang bersifat bawaan alamiah, tabiat. Dalam QS. Al-Isrâ` 84 dinyatakan Katakanlah Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya syâkilatih masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. Kata syâkilah dalam kamus Lisânu al-Arab memiliki makna ciptaan khalîqah, bentuk asy-syakl, haluan tharîqah, orientasi jadîlah. Ibnu Mandhûr, 1414 vol. XI, hal. 357. Dalam Quran juga ada janji bahwa kelak penghuni sorga akan didampingi anak-anak muda cakep yang tak akan pernah berubah menjadi tua atau disebut dengan wildân mukhalladûn Lihat misalnya QS. Al-Wâqi’ah 17, QS. Al-Insân 19, Ath-Thûr 24. Jadi, janji Quran tentang kehidupan di sorga kepada masyarakat Arab masa nabi Muhammad, tidak hanya bidadari atau hunian yang di bawahnya ada sungai yang mengalir, tapi disediakan juga anak-anak muda berwajah tampan. Janji Quran erat kaitannya dengan kondisi masyarakat yang diajak berbicara, artinya disesuaikan dengan imajinasi masyarakat dimana Quran diturunkan. Dalam perkataan lain, ketika Quran diwahyukan ada banyak lelaki yang memiliki hasrat seksual terhadap anak-anak muda tampan. Karena itu Quran menjanjikan demikian. Dalam QS. An-Nur 31 yang berbicara perintah menutup aurat disebutkan bahwa perempuan beriman boleh membuka auratnya antara lain di hadapan “ghairi ulil irbah minar rijal lelaki yang tidak punya nafsu syahwati terhadap perempuan.” Para mufassir berbeda pendapat tentang siapa yang dimaksud dalam penggalan ayat tersebut. Sebagian mufassir memaknainya sebagai lelaki tua yang tidak punya gairah lagi terhadap perempuan. Sedangkan menurut Mujahid, yang dimaksud dalam ayat itu adalah orang bodoh atau pandir al-ablah. Semenetara menurut Ikrimah, istilah tersebut bermakna lelaki yang kecenderungan seksualnya terhadap sesama jenis atau waria al-mukhannats. Ath-Thabari 2000, vol. XIX, hal. 161-163. Respons Quran terhadap lelaki yang punya hasrat seksual terhadap sesama jenis ini menunjukkan bahwa LGBT bagian dari kewajaran, atau dalam istilah QS. Al-Isrâ` 84 di atas sebagai syâkilah, bentuk keragaman orientasi seksual yang tak perlu diingkari. Perbedaan yang menjadi fitrah tak perlu dipertengkarkan dan diperebutkan kebenarannya, karena dalam wilayah seperti ini yang tahu kebenaran hakikinya hanya Allah, fa rabbukum a’lamu bi man huwa ahdâ sabîlâ. Kewajaran ragam orientasi seksual seperti ini diperkuat dengan beberapa riwayat yang menginformasikan bahwa dalam sejarah Islam banyak orang yang menyalurkan hasrat seksualnya kepada sesama jenis. Seperti dikutip Muhammad Jalal Kisyk dalam bukunya, Khawâthir Muslim fî al-Mas`alah al-Jinsiyyah, Ibnu Hazm menginformasikan bahwa Muhammad putra dari Abdurrahman bin al-Hakam, pahlawan perang, ketika memegang tampuk kerajaan menggantikan ayahnya memiliki menteri al-wazîr dua anak muda berwajah tampan yang setiap malam salah satu darinya menemani tidur bersamanya. LIKE untuk mengikuti artikel-artikel mencerahkan Hal ini pernah diketahui oleh Abî Abbâs ketika menginap di istananya. Malam itu Abî Abbâs menyaksikan dua anak muda tampan dipanggil Muhammad bin Abdurrahman bin Hakam. Muhammad bin Abdurrahman mengundang salah satu dari menteri yang berwajah tampan itu masuk ke dalam kamarnya, dan Muhammad dalam keadaan baju terbuka. Lalu setelah anak muda tampan itu masuk ke kamar tempat tidur Muhammad, Muhammad menutup pintu. Keduanya berada dalam satu kamar. Kisy 1992 hal. 161-162. Kisah-kisah roman sesama jenis dalam literatur Arab Islam, khususnya Âdab humaniora sangat mudah dijumpai. Cinta sesama jenis, homoseksual, atau dalam istilah yang lebih kekinian dan mencakup banyak ragam orientasi seksual, LGBT, bagian dari ragam yang tak perlu disingkirkan. Itu bagian dari ciptaan Tuhan seperti yang diserukan Quran.
SepertiBelanda yang menjadi negara Eropa pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis sejak 21 April 2001. Pernikahan sesama jenis merupakan topik perbincangan yang banyak menuai pertentangan selama bertahun-tahun. Orang-orang di seluruh dunia berselisih mengenai pendapat ini. Organisasi keagamaan mengklaim, hal ini akan menghancurkan
Melihat Gerakan LGBT yang sudah mengkhawatirkan ini, penulisan Jurnal bertujuan untuk Pertama, supaya pembaca karya ini dapat mengetahui dan mengerti tentang pandangan iman dan moral kristen terhadap LGBT dan gerakan LGBT. Kedua, supaya pembaca karya ini dapat memperoleh petunjuk mengenai sikap yang benar dalam menyikapi masalah LGBT yang sesuai dengan kehendak Allah. Ketiga, supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi masalah homoseksual. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat yang baik kepada pembaca. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah Pertama, agar menambah wawasan pembaca, yang secara khusus mengenai LGBT. Kedua, untuk menembah kasana ilmu pengetahuan bagi penulis dan almamater tercinta Sekolah Tinggi Teologia REAL Batam. Ketiga, agar menjadi salah satu sumber bacaan praktis bagi orang Kristen dalam memahami tentang LGBT dari sudut pandang Alkitab. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan LGBT. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa Roma 124-27 dan pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri mereka mendapat hukuman yang kekal. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap orientasi seksual yang berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan. LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 69-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum LGB, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri dan lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia Yohanes 316 dan di dalam kematian-Nya, Yesus menjadikan manusia yang ada dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru 2 Korintus 515,17. Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya Efesus 210. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PERSFEKTIF ALKITABIAH TERHADAP GERAKAN LGBT JURNAL Oleh Candra Gunawan Marisi, NIDN 2305128401 SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA REAL BATAM BATAM 2016 ABSTRAKSI Melihat Gerakan LGBT yang sudah mengkhawatirkan ini, penulisan Jurnal bertujuan untuk Pertama, supaya pembaca karya ini dapat mengetahui dan mengerti tentang pandangan iman dan moral kristen terhadap LGBT dan gerakan LGBT. Kedua, supaya pembaca karya ini dapat memperoleh petunjuk mengenai sikap yang benar dalam menyikapi masalah LGBT yang sesuai dengan kehendak Allah. Ketiga, supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi masalah homoseksual. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat yang baik kepada pembaca. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah Pertama, agar menambah wawasan pembaca, yang secara khusus mengenai LGBT. Kedua, untuk menembah kasana ilmu pengetahuan bagi penulis dan almamater tercinta Sekolah Tinggi Teologia REAL Batam. Ketiga, agar menjadi salah satu sumber bacaan praktis bagi orang Kristen dalam memahami tentang LGBT dari sudut pandang Alkitab. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan LGBT. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa Roma 124-27 dan pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri mereka mendapat hukuman yang kekal. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap orientasi seksual yang berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan. LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 69-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum LGB, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri dan lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia Yohanes 316 dan di dalam kematian-Nya, Yesus menjadikan manusia yang ada dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru 2 Korintus 515,17. Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya Efesus 210. PENDAHULUAN Dalam dunia sekarang ini telah banyak terjadi penyimpangan dari pernikahan suci yang dirancang oleh Allah sendiri, dimana telah terjadi pernikahan antara sesama jenis, atau yang sekarang dikenal dengan Lesbi, Gay, Bisexsual dan Transgender LGBT, bahkan beberapa negara telah melegalkan pernikahan sejenis. Pengadilan tinggi Ontario Kanada telah memutuskan untuk merestui perkawinan dua orang dari jenis kelamin yang sama pada hari rabu tanggal 11 Juni 2003. pada hari bersejarah itu telah menikahkan empat pasangan dan ratusan pasangan lainnya akan menyusul hari-hari berikutnya. Kanada Negara ketiga setelah Belanda dan Belgia yang memberi persamaan hak kepada kaum gay dan lesbian untuk menikah secara resmi seperti kaum heteroseksual.“Komunitas gay di Amerika Serikat merayakan kemenangan bersejarahnya setelah Mahkamah Agung memberikan hak bagi pasangan sesama jenis untuk bisa menikah di Negeri Paman Sam.”Bahkan semua negara bagian Amerika Serikat harus menerima keputusan pengadilan yang mensahkan pernikahan sejenis. “Mahkamah Agung MA Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis di 50 negara bagian melalui keputusan bersejarah pada Jumat 26/6/2015 waktu setempat.”Di Indonesia kita dapat melihat dan mendapati berbagai macam buku-buku majalah maupun koran-koran yang membahas tentang LGBT, bahkan kita dapat menjumpai klub-klub homoseksualitas yang mulai muncul di berbagai kota di Indonesia, dari yang tersembunyi sampai yang terang-terangan. Dewasa ini kita mudah menemukan banyak orang dengan lgbt di Indonesia khususnya di salon-salon. Dialog Komunitas LGBT Nasional Indonesia yang diselenggarakan pada 13-14 Juni 2013 di Bali, melaporkan Sampai akhir tahun 2013 terdapat dua jaringan nasional organisasi LGBT yang terdiri dari 119 organisasi berlokasi di 28 provinsi dari 34 provinsi di negara Indonesia lihat Lampiran 1. Jaringan Gay, Waria dan Laki-laki yang Berhubungan Seks dengan Laki-laki Lain Indonesia GWL-INA didirikan pada bulan Februari 2007 dengan tujuan memajukan pelayanan penanggulangan HIV dan PMS di populasi utama ini. Fokus kerja jaringan ini terbatas, mengingat sifat dukungan yang diberikan oleh organisasi internasional untuk penanggulangan HIV serta Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Jaringan kedua, yaitu Forum LGBTIQ Indonesia, didirikan pada tahun 2008 antara lain untuk mengatasi keterbatasan tersebut, dengan tujuan memajukan program hak-hak seksual yang lebih luas dan memperluas jaringan agar mencakup organisasi-organisasi lesbian, wanita biseksual dan pria transgender. Forum ini telah mendapatkan dana rintisan “Pernikahan Gay di Kanada, Belanda dan Belgia.” Diakses tanggal 24 Mei 2008; tersedia di dari Hivos namun dalam hal lain tidak terorganisir seperti halnya GWL-INA. Pada Dialog Nasional, koordinator forum menyatakan harapan untuk dapat memperoleh dukungan dari prakarsa 'Hidup Sebagai LGBT di Asia'. Beberapa organisasi memiliki anggota dengan beragam orientasi seksual dan identitas gender. Tapi sebagian besar organisasi beranggotakan satu atau dua sektor saja yang terkait, misalnya pria gay dan waria atau lesbian dan pria transgender. Beberapa organisasi merupakan organisasi layanan penanggulangan HIV yang menyelenggarakan program bagi kaum pria gay, waria dan pria yang berhubungan seks dengan pria lain. Di tempat yang belum ada komunitas atau perkumpulan pertemanan yang besar, maka lebih besar kemungkinan terjadi integrasi di antara berbagai sektor. Misalnya, kaum lesbian atau pria transgender juga dapat berperan aktif dalam organisasi gay atau waria. Akhir-akhir ini juga berkembang sejumlah organisasi pemuda, beberapa di antaranya berafiliasi dengan organisasi dengan lingkup lebih luas. Lebih banyak organisasi bercokol di pulau-pulau yang berpenduduk lebih padat, khususnya pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan di pulau Kalimantan dan Sulawesi serta di Kawasan Indonesia Timur pada umumnya, terdapat lebih sedikit Gerakan LGBT yang sudah mengkhawatirkan ini, penulisan Jurnal bertujuan untuk Pertama, supaya pembaca karya ini dapat mengetahui dan mengerti tentang pandangan iman dan moral kristen terhadap LGBT dan gerakan LGBT. Kedua, supaya pembaca karya ini dapat memperoleh petunjuk mengenai sikap yang benar dalam menyikapi masalah LGBT yang sesuai dengan kehendak Allah. Ketiga, supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi masalah homoseksual. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat yang baik kepada pembaca. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah Pertama, agar menambah wawasan pembaca, yang secara khusus mengenai LGBT. Kedua, untuk menembah kasana ilmu pengetahuan bagi penulis dan almamater tercinta Sekolah Tinggi Teologia REAL Batam. Ketiga, agar menjadi salah satu sumber bacaan praktis bagi orang Kristen dalam memahami tentang LGBT dari sudut pandang Alkitab. Dalam penulian karya ilmiah ini teknik penelitian mengenai masalah aktual, dengan mengadakan refleksi teologis dengan memberikan dekarya ilmiah yang normatif. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur Library research yaitu kajian biblika dan menggunakan buku-buku sesuai dengan judul yang dibahas. diakses; senin, 30 Februari 2016. PERSFEKTIF ALKITABIAH TERHADAP GERAKAN LGBT Alkitab menuliskan dalam Kejadian 1 26-27 “Berfirmanlah Allah Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan bukan laki-laki dan lakilaki; atau perempuan dan perempuan; ataupun laki-laki yang berubah menjadi seperti perempuan dan perempuan atau sebaliknya, dan di ayat selanjutnya diperintahkan untuk beranak cucu dan bertambah banyak. Kejadian 128 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Gerakan pro Lesbian, Homoseksual, Biseksual dan Transgender LGBT di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Pelaku penyimpangan orientasi seksual yang sebelumnya menyembunyikan identitas, kini dengan berani menunjukkan eksistensi diri di ruang publik. Para tokoh liberalis berada di garda depan memberikan dukungan dengan aksi yang semakin masif dan terstruktur. Dengan mengatasnamakan HAM dan kebebasan aliran liberalism berada di garda depan membela kaum LGBT. Bahkan perjuangan mereka tempuh melalui tiga jalur; akademik, politik dan gerakan sosial. Pengaruh LGBT Dekonstruksi ragam orientasi seksual OS oleh gerakan pro LGBT berakar dari dalil relativisme moral. Pandangan relativisme moral meyakini there are no moral absolutes’, tidak ada aturan atau standar moralitas yang bersifat absolut. Relativisme moral menolak adanya kebenaran tunggal yang mengikat semua orang. Kebenaran bersifat majemuk, bergantung individu, budaya, dan konteks sosial tertentu. Relativisme moral berangkat dari pendapat Kaum Sofis muncul pada zaman Yunani kuno bahwa lembaga-lembaga budaya, termasuk moral, hanya berdasar atas adat kebiasaan, karena itu beragam dan mudah berubah serta tidak ada aturan tertulis yang tetap. Akibatnya, masing-masing kelompok menjadi kebal kritik atas praktik moral yang dilakukan. Siapapun tidak berhak mengklaim dirinya benar dan menyalahkan pihak lain yang melanggar batasan moral. Standar bermoral dan tidak bermoral, penentuan salah dan benar, bersifat relatif bervariasi pada masing-masing individu dan kesepakatan masyarakat dan adat istiadat setempat. Standar moral hanya berlaku pada beberapa orang atau relatif terhadap kelompok orang harus toleran’ pada perbedaan pandangan standar moralitas dalam budaya lain. Pandangan relativisme ini sesat, Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa Firman Tuhan Alkitab adalah kebenaran Yohanes 1717. Standart moral sebagai kebenaran adalah Firman Tuhan itu sendiri. Kelompok pro LGBT merasa bebas mendefinisikan batasan moral mereka sendiri. Relativisme moral memberikan peneguhan kuat atas usaha pembenaran perilaku LGBT. Kelompok pro LGBT menciptakan versi kebenaran yang kontra dengan standar moral masyarakat. Penyimpangan perilaku seksual yang pada awalnya dipandang tidak bermoral kemudian dibongkar menjadi perilaku normal atas nama Hak Asasi Manusia HAM. Penyimpangan perilaku seksual dikonstruksi hanya merupakan keberagaman orientasi seksual seperti halnya perbedaan suku, agama, ras, dan budaya dalam masyarakat. Perilaku LGBT dianggap manusiawi dengan dalih tidak merugikan orang lain. Tidak ada yang salah dalam perilaku LGBT dengan pembenaran selama perilaku seksual yang terjadi aman, nyaman dan bertanggung jawab. Masyarakat dituntut memberikan toleransi pada perilaku menyimpang LGBT. Pelaku LGBT mencari pengakuan identitas di masyarakat dari sudut pandang seksualitas. Penentangan atas perilaku LGBT kemudian dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM. Kelompok LGBT menuntut hak untuk bisa hidup layak’ sesuai orientasi seksual mereka, mengekspresikan penyimpangan orientasi seksual sebebas-bebasnya. Gerakan pro LGBT memandang orang-orang dengan orientasi seksual menyimpang termasuk dalam kaum minoritas yang mengalami penindasan dari masyarakat terutama oleh kaum agamawan. Masyarakat diberi label negatif sebagai kaum homofobia dan transfobia yang melakukan penentangan, diskriminasi, pelecehan hingga kekerasan pada kelompok LGBT. Gerakan LGBT ini sudah menjadi suatu gerakan yang mengkhawatirkan, karena akan mempengaruhi cara pandang anak-anak kecil dan anak-anak remaja yang dalam pertumbuhannya sedang mencari dan ingin menemukan jati diri serta kebenaran sejati. 1 Korintus 1533 “Janganlah kamu sesat pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Faktor Genetis LeVay Dalam pendahuluan bukunya, dia menyatakan bahwa “Berdasarkan penemuan-penemuan ini dan penemuan-penemuan dari para peneliti lainnya, tampaklah masuk akal untuk bertanya apakah perbedaan-perbedaan bawaan kelahiran di dalam organisasi otak, setidaknya sebagian darinya berada di bawah kendali genetik, tidak dapat menjadi basis keanekaragaman di dalam fungsi-fungsi mental dalam diri manusia, termasuk fungsi-fungsi mental yang terkait dengan seks.”Menurut pelajaran Biologi yang pernah penulis dapatkan, ada membahas tentang Mutasi kromosom yang terjadi dalam proses pembentukan kromosom pada manusia normal kromosomnya berjumlah 46 yakni perpaduan 23 kromosom sperma dan 23 kromosom ovum; 22 + 22 kromosom 22 pasang kromosom tubuh contohnyatinggi badan, warna kulit, bentuk hidung dan lain-lain 22 pasang disebut kariotipe. Dan kromosom X dari ibu + kromosom X atau Y dari ayah. Jika kromosom X + X maka akan menjadi anak perempuan; jika kromosom X + Y maka akan menjadi laki-laki. Namun ada terjadi pembentukan sel kelamin yang gagal berpisah nondisjungsi meiosis. Kromosom X extra pada anak laki-laki, menghasilkan XXY, muncul kira-kira sekali dalam 2000 kelahiran hidup, orang-orang dengan kelainan ini, disebut Syndrome Klinefelter, memiliki organ kelamin jantan tetapi ukuran testisnya sangat kecil dan laki-laki tersebut steril. Sindrom tersebut sering meliputi pembesaran dada dan karakteristik-karakteristik tubuh wanita lainnya. Laki-laki dengan kromosom Y extra XYY tidak memiliki sindrom yang terdefinisi dengan jelas, meskipun mereka cenderung lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang. Perempuan dengan trisomi X XXX, yang terjadi sekali dalam kira-kira 1000 kelahiran hidup, tampak sehat dan tidak dapat dibedakan dari perempuan dengan kromosom XX kecuali dari kariotipenya. Monosomi X, disebut Syndrom Turner, terjadi sekitar satu kali dalam setiap 5000 kelahiran dan merupakan satu-satunya monosomi yang dapat hidup pada manusia. Meskipun individu-individu X0 ini secara fenotip adalah perempuan, organ kelamin mereka tidak menjadi matang pada saat remaja, dan ciri-ciri seks sekunder gagal berkembang. Individu-individu semacam itu steril dan memiliki tubuh pendek. Sebagian besar memiliki kecerdasan pendapat penulis, mungkin individu-individu dengan kelainan XXY dan X0 seperti yang dimaksud dalam Matius 1912 ; “ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya...,” Dari analisis diatas, penulis menyimpulkan bahwa tidak ada orang yang dilahirkan menjadi LGBT. Jika dikatakan memiliki kecenderungan laki-laki kemayu atau wanita tomboi dapat diterima, tetapi kecenderungan tersebut bukan berarti harus menjadi LGBT, tetapi dapat menahan diri dan meminta pertolongan Tuhan untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan. Simon LeVay, The Sexual Brain Cambridge/London, MA/UK MIT Press1993,1994, hlm. xiv. Neil A. Campbell, Jane B. Reece, lawrence G. Mitchell, Biologi Edisi 5, Jilid 1. Pen. Rahayu lestari Jakarta Penerbit Erlangga, 2009 hal. 244 Ibid., Ibid., 290 Ibid., 292 Faktor Psikologis dan Lingkungan Mitos yang mengatakan kecenderungan LGBT merupakan bawaan lahir adalah salah. Para aktivis homoseks mengklaim bahwa ketertarikan kepada sesama jenis adalah bawaan dari lahir dan tidak dapat dirubah. Mereka mengutarakan bahwa homoseks bukanlah sebuah pilihan. Karena perilaku homoseks dikarenakan gen/bawaan sejak lahir. Hal ini lah yang terkadang mereka gunakan untuk mempropagandakan homoseks, bahwa perilaku ini adalah perilaku yang alami dan wajar. Namun para ahli mengatakan bahwa penyebab homoseksualitas itu sendiri sangat kompleks. Seorang psikolog terkenal Amerika yang bernama Clyde M. Narramore menyebutkan bahwa “umumnya homoseksualitas merupakan hasil perkembangan kepribadian yang tidak normal” dan ia menyebut adanya beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan hal itu, yaitu1 Gangguan hormonal. Namun penelitian-penelitian lebih lanjut belum mendukung. 2 Faktor Genetika. Penelitian-penelitian lebih lanjut juga belum mendukung. 3 Ibu yang dominan; 4 Ayah yang lemah; 5 Orang tua yang kejam; 6 Pernikahan orang-tua yang tidak bahagia; 7 Dimanjakan oleh orang-tua yang sama jenisnya; 8 Pendidikan seks yang jauh, banyak pakar yang menangani kelainan seksual berpendapat bahwa sejatinya homoseksual bukan disebabkan karena faktor genetika, tetapi karena faktor lingkungan, dan secara khusus yang berhubungan dengan penerimaan/afeksi dari orang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Frank Worthen, ia mengatakan “Sesudah membimbing ribuan bekas homoseks selama pelayanan sepuluh tahun atau lebih, kami telah belajar banyak mengenai keadaan homoseks. Kami yakin bahwa akar homoseksual yang terdalam ialah retaknya hubungan dalam keluarga yang mengakibatkan ketiadaan rasa memiliki dan dimiliki atau ketiadaan pengakuan.”Pendapat-pendapat ini cukup membuktikan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang terlahir gay atau lesbi. Masa kanak-kanak adalah masa-masa identitas dan kepribadiannya mulai dibentuk. Dan anak-anak yang mengalami keretakan dalam keluarganya lebih berpotensi untuk menjadi homoseks. Sebab anak itu terpengaruh oleh cara bagaimana ia bereaksi terhadap keretakan dalam keluarga. Gay, lesbi, biseksual dan transgender, umumnya adalah orang yang menderita trauma emosional atau pelecehan seks sewaktu masa kecil dan selanjutnya karena distimulasi oleh rangsangan erotis yang tidak semestinya pada masa remaja mereka serta pergaulan yang salah. Dalam banyak kasus, sesuatu yang traumatik terjadi dalam kehidupan Herlianto, Aids dan Perilaku Seksual, Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1995, hlm. 54. Frank Worthen, Mematahkan Belenggu Homoseksualitas, Malang Gandum Mas, 1990, hlm. 13. seseorang yang menciptakan “konflik identitas gender”. Pada akhirnya mengakibatkan penyimpangan emosional yang dapat menjurus kepada LGBT. Gerakan pro LGBT bahkan menginginkan untuk diakui dan di terima oleh masyarakat. Gerakan ini tidak dapat diterima, karena akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak bahkan remaja yang sedang bertumbuh disekitar mereka. 1 Korintus 1533 dikatakan “Janganlah kamu sesat, pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Jika gerakan LGBT ini diterima di dalam masyarakat maka akan merusak generasi penerus bangsa bahkan nilai-nilai kebenaran dalam Firman Tuhan akan diselewengkan dan tidak menjadi kebenaran yang absolut. CATATAN SEJARAH DALAM ALKITAB Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Allah merancang agar hubungan seks dilakukan hanya di antara pria dan wanita, dan hanya dalam ikatan perkawinan. Kejadian 127, 28; Kejadian 218; Kejadian 223-24; Kejadian 920-29; Ulangan 2317; 1 Raja-raja 1424; 1512; 2246; 2 Raja-raja 237; Hakim-hakim 1914-29; Imamat 1822; 2013; Amsal 518, 19; Matius 85-13; Matius 194-5; Matius 1910-12.. Dalam Perjanjian Lama Allah sendiri mengingatkan bahwa perbuatan homoseksual adalah kekejian yang harus dihukum dengan hukuman mati Imamat 1822; 2013. Dalam Kejadian 19. Perikop ini mengisahkan tentang niat Tuhan untuk memusnahkan kota Sodom dan Gomora karena kedua kota ini konon sangat besar dosanya dan durjana 1820; 1915. Malaikat Tuhan Dua orang lelaki diutus Tuhan untuk menyelidiki keadaan kota ini. Ketika mereka sudah tiba di Sodom, mereka diterima oleh Lot dan diberi tumpangan di rumahnya pada malam hari itu juga. Tetapi pada malam hari itu semua lelaki dari seluruh kota ini, tua dan muda 194, pada malam itu mendatangi rumah Lot dan mengepungnya. Mereka memaksa Lot untuk menyerahkan kedua tamunya itu kepada mereka untuk mereka “pakai” Ibrani yada = mengetahui, berhubungan seksual =sodomi. Tetapi Lot melindungi mereka, bahkan dia sampai rela menawarkan dua anak perawannya kepada mereka sebagai pengganti dua orang asing tamunya itu. Ketika keadaan sudah genting, dua tamu itu menarik Lot ke dalam rumahnya, dan mereka membutakan mata orang banyak yang mau mendobrak pintu rumahnya itu sehingga mereka tidak bisa menemukan pintu masuk. Kisahnya berakhir dengan pemusnahan kedua kota ini dengan hujan api, dan hanya Lot beserta keluarganya diluputkan dari bencana ini. Tuhan melenyapkan kota Sodom dan Gomora karena kaum lelaki penduduknya mempraktekkan hubungan homoseksual. Dengan demikian Tuhan mengutuk dan menghukum segala jenis homoseksualitas yang merupakan suatu akibat lanjutan dari “kejatuhan” Adam dan Hawa sebagaimana dikisahkan dalam Kejadian 3. Dalam Perjanjian Baru Roma 126-27 “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar. Demikian juga suami-suamimeninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, lelaki dengan lelaki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.” 1 Korintus 69-10 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” 1 Timotius 19-10 “Yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat.” Yudas 17 “Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang” Ayat-ayat tersebut di atas dengan sangat terus terang dan terbuka menjelaskan bahwa LGBT merupakan suatu dosa kekejian yang telah ada sejak zaman Abraham Kejadian 19, bahkan Allah telah mengingatkan bangsa Israel agar tidak melakukan dosa LGBT dihadapan Tuhan, bahkan orang-orang yang aktif melakukan LGBT tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Pandangan Alkitab Terhadap Orang LGBT Kejadian 1 26-27 “Berfirmanlah Allah Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Alkitab menuliskan bahwa Allah menempatkan manusia di dalam taman Eden dimana ditempatkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat Kejadian 28-9. Tuhan memberi perintah kepada manusia Adam untuk tidak memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat Kejadian 216-17. Alkitab menuliskan bahwa manusia melanggar perintah Allah dengan memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat Kejadian 3. Oleh karena ketidak taatan satu orang Adam semua orang telah menjadi orang berdosa Roma 512, 19. Akibat dari dosa Adam gambar dan rupa Allah telah rusak sehingga kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata Kejadian 65. Arminian mengajarkan doktrin dosa asal Dosa itu mempengaruhi keseluruhan dari keberadaan manusia; manusia terpisah dari semua kebaikan yang positif, dan terpisah dari anugerah Allah, manusia berbuat dosa jahat terus-menerus. Melalui dosa Adam, dosa dan kematian memasuki dunia. Maut sebagai upah dosa teraplikasi atas semua umat manusia, karena kondisi dari hati mendefinisikan status kerusakan manusia sebagai berikut “Semua orang dikandung dalam dosa, dan lahir sebagai anak-anak yang dimurkai, tidak melakukan segala kebaikan yang dapat menyelamatkan, menghasilkan yang jahat, mati dalam dosa, dan budak dari dosa”Sehubungan dengan itu Charles C. Ryrie menuliskan “Kerusakan total berarti a bahwa kerusakan terjadi dalam diri manusia dan meluas pada semua aspek dalam tabiat dan kemampuannya; b bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.” Kejatuhan atau keberdosaan Adam mendatangkan akibat-akibat di dunia. Manusia telah jauh dari hidup persekutuan dengan Allah Efesus 418. Sekarang manusia tidak tahu tentang perkara-perkara Allah sebab manusia hanya berada di tingkat jasmani 1 Korintus 214. Bahkan akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa berpengaruh terhadap hubungan pernikahan. Allah sendiri mengingatkan bangsa Israel agar setiap manusia tidak melanggar pernikahan manusia antara laki-laki dan perempuan, jika tidur’ atau melakukan selayaknya suami istri dengan sesama jenis kelamin atau dengan hewan, maka orang tersebut melakukan dosa kekejian di hadapan Tuhan Imamat 1822-23. Dari penjelasan diatas, segala bentuk perbuatan bahkan gerakan LGBT adalah dosa dan merupakan kekejian kepada Tuhan. Jelas bahwa perbuatan dan gerakan LGBT adalah pelanggaran terhadap kebenara Firman Tuhan. H. Orton Wiley, Christian Theology, Vol. 3 Kansas City, Mo Beacon Hill, 1952, 297-98 Paul Enns, The Moody Handbook of Theology 2, peny. Sri Lestarini dan Elisabeth Yuliasari, Pen. Rahmiati Tanudjaja Malang Literatur SAAT, 2004, 112. Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 1, Yogyakarta ANDI, 2012, 324. Namun di dalam karya tulis ini penulis juga memberikan suatu pandangan terhadap orang yang LGBT ini. Di dalam Perjanjian Baru, menunjukkan bagaimana seharusnya paradigma orang Kristen terhadap orang yang LGBT. Alkitab secara tegas menunjukkan bahwa homoseksualitas adalah dosa, tetapi Alkitab tidak menyatakan bahwa para pelakunya bebas diperlakukan dalam ketidakadilan. Tuhan Yesus membeci semua dosa. Tuhan Yesus membenci dosa LGBT, sama seperti Dia membenci dosa-dosa yang lain seperti mencuri, berzinah, membunuh dan yang lainnya, tetapi Tuhan Yesus tetap mengasihi mereka yang terlibat di dalam-Nya yang penting orang tersebut ingin mengalami pengampunan dosa dan berpaling dari segala kesalahan yang lama. Tuhan mau para gay dan lesbian ini diperlakukan dalam terang kasih Ilahi, sehingga mereka dapat bertobat dan dipulihkan dari dosa LGBT. Penulis menekankan kekristenan membenci dan memusuhi dosa LGBT, tetapi mengasihi orang yang LGBT dalam kasih Kristus, sehingga mereka dapat dibawa kembali dari dosa-dosa itu dan disadarkan kepada kemurnian pernikahan. Meskipun LGBT berdosa dengan orientasi seksualitasnya, adalah tidak benar jika kita bebas melakukan tindakan kekerasan dan penganiayaan kepada mereka. Yang harus dilakukan adalah menyadarkan mereka dan membawa mereka kepada pertobatan di dalam Tuhan Yesus. Alkitab jelas menyebutkan bahwa homoseksualitas adalah dosa dan kekejian di mata Allah. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka … kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki … Roma 124-27. Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian. Imamat 1822 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian … Imamat 2013, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga Yudas 17-8 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 1 Korintus 69-10 Kata “banci” berasal dari teks Alkitab bahasa Yunani malakos. malakos yang artinya effeminate, of the passive partner in a same-sex relationship’adalah banci, mitra pasif dalam hubungan sesama jenis. Sedangkan “pemburit” berasal dari teks Alkitab bahasa Yunani avrsenokoi,thj arsenokoites yang artinya “one who engages in same-sex activity, sodomite, pederast” adalah orang yang ikut serta dalam aktivitas sesama jenis, sodomi, orang yang bersemburit. Jelas bahwa orang yang pasif, terlibat dan juga pelaku LGBT tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan LGBT. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa Roma 124-27 dan pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri mereka terlibat dengan dosa LGBT yang mendatangkan hukuman yang kekal. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap orientasi seksual yang berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan. LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 69-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum LGB, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri dan lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Gereja dan kekristenan harus membuat keputusan yang tegas. Jikalau Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa, maka gereja pun juga tidak boleh memberikan izin bagi lembaga pernikahan sesama jenis. Ini bukan tentang hak asasi manusia, tetapi tentang otoritas tertinggi orang percaya, yaitu Alkitab sendiri. Gereja harus memperhatikan dengan seksama masalah LGBT ini secara jujur dan realistik dalam kasih dan pengertian. Tuhan jelas tidak menginginkan seorang pun terikat oleh homoseksualitas. Kasih karunia-Nya cukup untuk memberikan kemenangan untuk menaklukkan masalah ini kepada-Nya. Gereja perlu mengambil prakarsa memberitakan pesan yang menimbulkan harapan ini kepada kaum LGB. Adalah tidak benar jika gereja membiarkan saja atau bahkan mengacuhkan, meminggirkan, menghina dan menghakimi orang-orang yang bergumul dengan masalah ini. BibleWorks 7 Ibid., Gereja harus ambil bagian di dalam karya Tuhan Yesus Kristus untuk membawa pertobatan di kalangan LGBT ini. Konseling untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dan menghindarkan dirinya dari setiap pergaulan dengan orang-orang yang LGBT serta menjauhkan segala bentuk gaya hidup LGBT sangat membantu untuk melepaskan orang tersebut dari gaya hidup LGB. Untuk menjadi orang Kristen cukup dengan Percaya Yesus, tetapi untuk menjadi murid Kristus kita harus membayar harga. Bahkan harga yang harus dibayar adalah kehidupan pribadi kita untuk memuliakan Tuhan. Alkitab menuliskan bahwa semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Akibat dari dosa manusia tidak dapat bersekutu dengan Allah, tetapi Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia Yohanes 316 dan di dalam kematian-Nya, Yesus menjadikan manusia yang ada dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru 2 Korintus 515,17. Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya Efesus 210. KESIMPULAN Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan LGBT. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa Roma 124-27 dan pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri mereka mendapat hukuman yang kekal. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap orientasi seksual yang berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan. LGBT hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 69-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum LGB, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri dan lain-lain. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka. Gereja perlu mengambil prakarsa memberitakan pesan yang menimbulkan harapan ini kepada kaum LGB. Adalah tidak benar jika gereja membiarkan saja atau bahkan mengacuhkan, meminggirkan, menghina dan menghakimi orang-orang yang bergumul dengan masalah ini. Gereja harus ambil bagian di dalam karya Tuhan Yesus Kristus untuk membawa pertobatan di kalangan LGBT ini. Konseling untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dan menghindarkan dirinya dari setiap pergaulan dengan orang-orang yang LGBT serta menjauhkan segala bentuk gaya hidup LGBT sangat membantu untuk melepaskan orang tersebut dari gaya hidup LGB. Untuk menjadi orang Kristen cukup dengan Percaya Yesus, tetapi untuk menjadi murid Kristus kita harus membayar harga. Bahkan harga yang harus dibayar adalah kehidupan pribadi kita untuk memuliakan Tuhan. Alkitab menuliskan bahwa semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Akibat dari dosa manusia tidak dapat bersekutu dengan Allah, tetapi Allah berinisiatif untuk memulihkan persekutuan Allah dengan manusia. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia Yohanes 316 dan di dalam kematian-Nya, Yesus menjadikan manusia yang ada dalam Kristus sebagai ciptaan yang baru 2 Korintus 515,17. Untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya Efesus 210. BIODATA PENULIS NAMA CANDRA GUNAWAN MARISI, TEMPAT LAHIR PEMATANG SIANTAR TANGGAL LAHIR 12 DESEMBER 1984 PENDIDIKAN S1 TEOLOGI STII BATAM 2008 S2 TEOLOGI STT REAL BATAM 2015 MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP DI STTII BATAM 2009 – 2016 DOSEN TETAP DI STT REAL 2015 – SEKARANG GBI MY HOME KIJANG. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Denganadanya keterbukaan maka anggota akan saling mendukung satu sama lain dan akan munculnya keharmonisan. khususnya Ayat Alkitab tentang LGBT atau homoseksual. Kamu pasti sudah sering. Lagu dan Lirik Rohani Kristen - Tiap Langkahku Ayat-ayat Alkitab tentang Belajar Menjadi Orang yang Lebih Rendah Hati. Artikel ini membahas tentang alasan mengapa orang Kristen menolak LGBT. Ada banyak alasan mengapa orang Kristen menolak LGBT. Seperti kita tahu, isu LGBT Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender bukan lagi hal yang asing bagi kita saat ini. Isu ini bukan hanya ada di luar negeri, di Indonesia pun sudah ramai dibicarakan serta menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Hal ini terutama setelah kaum LGBT mulai berani menunjukkan jati diri mereka serta menuntut hak-hak mereka dihormati. Baca juga 10 Ayat Alkitab Yang Menentang LGBT Di kalangan gereja sendiri isu LGBT masih menjadi tantangan tersendiri. Pada umumnya gereja menolak keberadaan LGBT, namun sebagian gereja justru menerimanya dengan alasan Hak Azasi Manusia. Juga, karena mereka merasa Alkitab tidak menolak keberadaan kaum LGBT. Bagaimanakah sebenarnya pandangan Alkitab terhadap LGBT ini? Bagaimana seharusnya pandangan Gereja terhadap LGBT? Atau bagaimana LGBT menurut pandangan Kristen seharusnya? Apakah ayat-ayat Alkitab menentang LGBT? Baca juga 10 Fakta Tentang Poligami Menurut Alkitab Jika kita teliti, maka jelas kita akan menyimpulkan bahwa Alkitab secara tegas menolak LGBT. Jika kita perhatikan, ada sekitar dua puluh bagian atau ayat-ayat Alkitab yang menentang LGBT, khususnya yang berkaitan dengan homoseksual/gay cinta sesama laki-laki dan lesbian cinta sesama perempuan. Baca juga 25 Tokoh Alkitab Yang Berpoligami Kedua puluh ayat-ayat Alkitab yang menentang LGBT tersebut terdapat baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Karena itulah kita orang Keisten punya banyak alasan kuat untuk menolak LGBT. Dalam artikel kali ini akan dibahas 5 alasan mengapa orang Kristen menolak LGBT. Berikut pembahasannya. 1. LGBT Tidak Sesuai Dengan Rancangan Tuhan Dalam Penciptaan Manusia Alasan pertama mengapa orang Kristen menolak LGBT, khususnya homoseksual, adalah karena LGBT Tidak Sesuai Dengan Rancangan Tuhan Dalam Penciptaan Manusia. Dalam Kejadian 217-18 dengan jelas disebutkan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, dan bahwa mereka diberkatiNya serta diperintahkanNya untuk beranak cucu dan bertambah banyak. Jadi Tuhan hanya memberkati laki-laki dengan perempuan, bukan memberkati laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Dalam ayat itu juga dengan jelas disebutkan bahwa Tuhan menciptakan pasangan yang sepadan dengan Adam. Dan yang diciptakanNya bagi Adam adalah Hawa, seorang perempuan. Hal ini berarti bahwa sesuai rencana Tuhan, pasangan yang sepadan bagi seorang laki-laki adalah perempuan, bukan laki-laki. Dan pasangan yang sepadan bagi seorang perempuan adalah laki-laki, bukan perempuan. 2. Tuhan Melarang Keras Praktik LGBT Alasan kedua mengapa orang Kristen menolak LGBT, khususnya homoseksual, adalah karena Tuhan Melarang Keras Praktik LGBT. Tuhan melarang keras umatNya melakukan hubungan seksual sesama laki-laki Imamat 1822. Para lelaki Israel dilarang untuk berhubungan seksual sebagaimana mereka melakukannya dengan perempuan istri mereka. Ini adalah ayat yang sudah sangat jelas tentang larangan berhubungan seksual dengan sesama jenis, sesama laki-laki. Alasannya adalah karena hal itu suatu kekejian bagi Tuhan. Melakukan hubungan seksual di antara laki-laki adalah kebiasaan bangsa Kanaan, sehingga mereka Tuhan lenyapkan dari negeri mereka dan memberikannya kepada bangsa Israel. Karena itu orang Irael tidak boleh meniru kelakuan bejat bangsa Kanaan itu agar mereka pun jangan dimusnahkanNya dari negeri itu Imamat 1824-30. 3. Tuhan Juga Menghukum Keras Praktik LGBT Alasan ketiga mengapa orang Kristen menolak LGBT, khususnya homoseksual, adalah Karena Tuhan juga menghukum Keras para pelaku LGBT. Tuhan bukan hanya melarang keras praktik LGBT, tetapi juga menghukum keras para pelaku LGBT. Dalam Imamat 2013, Tuhan menegaskan hukuman bagi para homoseksual, yakni hukuman mati! Di Perjanjian Lama, tidak semua dosa diganjar dengan hukuman mati, hanya dosa-dosa yang dianggap masuk kategori “dosa berat”. Dosa-dosa yang bisa diganjar dengan hukuman mati di Israel antara lain adalah perzinahan, pemerkosaan, dan homoseksual. Dengan demikian, karena diganjar dengan hukuman mati, maka homoseksual termasuk dosa berat pada zaman Israel. Hukuman mati di sini tentu sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bagi orang Israel. Bahwa Tuhan menghukum keras para pelaku homoseksual juga nyata dari kemusnahan Sodom dan Gomora, dua kota yang terkenal karena dosa homoseksual mereka di hadapan Tuhan Kejadian 191-28. Dari kata Sodom inilah berasal istilah “sodomi”, yang artinya hubungan seksual sesama laki-laki. Baca 10 Hukuman Tuhan Terbesar Di Alkitab Hukuman yang sama diterima oleh para lelaki dari suku Benyamin karena mencoba memperkosa orang Lewi dan pelayannya laki-laki. Tuhan menghukum suku Benyamin sehingga hampir musnah Hakim-hakim 1914-29. Pages 1 2
Takjarang film-film di Netflix pun tersisipkan adegan seks panas yang mendukung jalannya cerita. Walau tersisipkan adegan seks panas, namun Netflix tetap memberikan jalan cerita yang menarik dan sulit ditebak. 30 Ayat Alkitab yang Menjadi Dasar Persahabatan Relationship. Tingkat Kecocokan Zodiak Taurus dan Scorpio dalam Percintaan
Untukayat Alkitab yang Anda kutip, silakan baca secara utuh kitab Hakim-hakim 19 mulai ayat 1 s/d 30. Anda dapat melihat bagaimana carut-marutnya situasi masyarakat Israel yang tidak taat kepada Allah pada waktu itu.
Tidakadanya satu ayat/kisah Alkitab yang secara ansih atau tidak ansih yang mendukung keberadaan homoseksual, sementara ada beberapa ayat/kisah Alkitab yang menolak dan mengutuk homoseksual. Gereja-gereja yang ada masih berada dan sangat kental dengan pemahaman (budaya) heteroseksual, sehingga jika pola homoseksual yang kuat di dalam LGBT
Misalnya "Ayat-ayat tersebut sebenarnya bukan berkaitan dengan LGBT+," "Kita harus menghargai pilihan orang-orang LGBT+," "Allah itu kasih, jangan menghakimi." Walaupun terlihat baik dan menunjukkan toleransi, tetapi pandangan-pandangan seperti itu sebenarnya bermasalah. IgnWdyg.
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/217
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/269
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/317
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/286
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/362
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/13
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/284
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/101
  • k9lvwhf4ar.pages.dev/233
  • ayat alkitab yang mendukung lgbt